HIM
ada kalanya aku selalu menatap dan tersenyum dari kejauhan.
untuk berbicara sepatah kata demi diriku untuk mengenalmu sangat sulit diucapkan.
tak kusangka ternyata dia tinggal di komplek yang sama denganku
tentunya aku sangat bahagia tak tertahan karenanya.
tapi, itu dulu
sekarang aku tidak peduli lagi
mengingat aku pernah suka padamu. muak rasanya.
bagaimana jika kita berpapasan ketika di luar rumah?
oh! detik itu pun aku tidak sudi bertatapan wajah dengannya.
sebesar itu aku membencinya.
tapi aku tidak memperlihatkan wajah masamku, aku hanya diam dan menunduk.
manusia tidak akan berubah jika dunia tidak merubah kenyataan .
terimakasih, pernah membuatku tersenyum.
terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar